Kesultanan Sambaliung
Kesultanan Sambaliung (sebelumnya bernama Kerajaan
Tanjung) adalah kesultanan hasil dari pemecahan
Kesultanan Berau , di mana Berau dipecah menjadi dua,
yaitu Sambaliung dan Gunung Tabur pada sekitar tahun
1810-an . Sultan Sambaliung pertama adalah Sultan
Alimuddin yang lebih dikenal dengan nama Raja Alam . Raja
Alam adalah keturunan dari Baddit Dipattung atau yang
lebih dikenal dengan Aji Suryanata Kesuma raja Berau
pertama. Sampai dengan generasi ke-9, yakni Aji Dilayas.
Aji Dilayas mempunyai dua anak yang berlainan ibu. Yang
satu bernama Pangeran Tua dan satunya lagi bernama
Pangeran Dipati.
Kemudian, kerajaan Berau diperintah secara bergantian
antara keturunan Pangeran Tua dan Pangeran Dipati (hal
inilah yang membuat terjadinya perbedaan pendapat yang
bahkan kadang-kadang menimbulkan insiden). Raja Alam
adalah cucu dari Sultan Hasanuddin dan cicit dari Pangeran
Tua, atau generasi ke-13 dari Aji Surya Nata Kesuma.
Raja Alam adalah sultan pertama di Tanjung Batu Putih,
yang mendirikan ibukota kerajaannya di Tanjung pada tahun
1810 . (Tanjung Batu Putih kemudian menjadi kerajaan
Sambaliung).
KERATON SAMBALIUNG
”KERATON SAMBALIUNG” salah satu saksi sejarah para Raja/
Sultan yang pernah menetap dan tinggal di istana ini.
Kemegahannya masih tersisa sampai dengan detik ini dari
bangunannya yang kokoh dan tidak hancur walau saat para
serdadu sekutu membombardir istana/keraton SAMBALIUNG
ini sekitar thn 1945 ….dia masih ada dan satu-satunya yang
tersisa di Berau Kalimantan Timur.
Comments
Post a Comment